Pohon sagu yang tumbuh subur di Kepulauan Mentawai, khususnya di daerah Sipora, memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah daun rumbia yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan atap rumah tradisional. Masyarakat setempat telah memanfaatkan daun rumbia ini selama berabad-abad, dan Serda Subroto ingin memastikan tradisi ini tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Sebagai Babinsa yang selalu berada di tengah-tengah masyarakat, Serda Subroto tidak hanya berperan sebagai pengayom dan pelindung, tetapi juga sebagai motor penggerak dalam melestarikan kearifan lokal. Dengan kemampuan dan pengetahuannya tentang cara mengolah daun rumbia menjadi atap rumah yang tahan lama, ia mengajarkan keterampilan ini kepada masyarakat, terutama generasi muda, agar mereka dapat melanjutkan tradisi ini.

“Ini adalah bagian dari budaya kita yang harus kita jaga. Selain ramah lingkungan, atap dari daun rumbia ini juga memiliki banyak keunggulan seperti tahan terhadap panas dan hujan. Saya berharap apa yang saya lakukan ini bisa memberikan manfaat dan sekaligus menjadi contoh bahwa kita harus bangga dengan warisan nenek moyang kita,” ungkap Serda Subroto.

Proses pembuatan atap ini memerlukan keterampilan khusus, mulai dari pemilihan daun rumbia yang berkualitas, teknik penyusunan, hingga pengikatan yang kuat. Dalam beberapa sesi pelatihan yang diadakan di balai desa, Serda Subroto dengan sabar membimbing warga untuk menguasai teknik-teknik tersebut. Antusiasme warga terlihat dari tingginya partisipasi dalam pelatihan ini, yang membuktikan bahwa semangat gotong royong dan kebersamaan masih sangat kuat di komunitas tersebut.

Inisiatif Serda Subroto ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk kepala desa setempat, yang menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menguatkan rasa kebersamaan tetapi juga membantu mengurangi biaya pembangunan rumah bagi warga yang membutuhkan.

Ke depan, Serda Subroto berencana untuk terus melakukan kegiatan serupa di desa-desa lain di wilayah Koramil 03/Sipora, dengan harapan tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Mentawai tetap terjaga dan diwariskan ke generasi mendatang. Pungkasnya.

Dalam upaya menjaga tradisi lokal sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, Babinsa Serda Subroto dari Koramil 03/Sipora menunjukkan kreativitasnya dalam membantu warga setempat dengan pembuatan atap rumah dari daun rumbia pohon sagu, yang dikenal dengan sebutan “tobat”.

Post navigation


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *