Apel kesiapsiagaan di buka PJ Bupati Mentawai, Fernando Jongguran Simanjuntak di hadiri, Sekdakab, Ketua DPRD Mentawai, Waka Polres Mentawai, Pasiops Kodim 0319/Mentawai, Kabag Ops Polres Mentawai, Kalaksan BPBD Mentawai, Kasatpol PP dan Damkar Mentawai, Kapolsek Sipora, Camat Sipora Selatan, Para Kades dan Masyarakat.
“Pentingnya melakukan gladi simulasi evakuasi mandiri secara rutin dalam menghadapi potensi gempa Megahtrus dengan tujuan agar setiap orang tahu apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa dan tsunami” sebut PJ Bupati dalam sambutannya.
Dia menyebut, bahwa Mentawai masuk salah satu daerah rawan bencana yakni potensi gempa Megahtrus, untuk itu perlu di lakukan kesiapan serta masifemberikan sosialisasi dan simulasi evakuasi secara mandiri kepada lapisan masyarakat.
Untuk diketahui Gempa Megathrust adalah serangkaian proses kejadian di mana salah satu lempeng tektonik bertemu dan meluncur perlahan-lahan di bagian bawah lempeng lainnya.
“Sumber gempa ini terbanyak berasal dari zona megathrust, yaitu antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli diperkirakan potensi gempa megathrust berkekuatan 8,9 skala richter yang dapat terjadi di barat daya Siberut yang berpotensi gelombang tsunami 20 meter.
Senada Pasiops Kodim 0319/Mentawai, Kapten inf B Baringbing menyampaikan, bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi gempa Megahtrus sangat penting di lakukan termasuk melakukan simulasi evaluasi mendiri.
“Ini di lakukan, apabila terjadi bencana masyarakat sudah siap apa yang akan di lakukan, setidaknya dapat meminimalisir dari potensi gempa Megahtrus” tuturnya.
Rangkaian kegiatan tersebut di lakukan penyerahaan piagam penghargaan kepada kepala desa Sioban yang telah menganggarkan dana untuk pencegahan dan kesiapan bencana.
Kemudian serah terima bantuan dari BPBD Mentawai kepada 5 orang kepala desa di wilayah kecamatan Sipora Selatan, kepulauan Mentawai, (Ers).